PP (PERTOLONGAN PERTAMA)
Pertolongan Pertama Yaitu : Pemberian pertolongan, perawatan atau pengobatan untuk waktu yang singkat dengan tujuan untuk mencegah maut jika bahaya maut sudah ada, untuk mencegah dari bahaya cacat, untuk mencegah infeksi, dan untuk mencegah rasa sakit. Bahaya maut misalnya : penderita berada dalam keadaan shock (gugat), dan pendarahan yang hebat. Bahaya cacat dibedakan menjadi 2 macam yaitu cacat rohani dan cacat jasmani. Cacat rohani (sakit jiwa) yaitu kecelakaan yang mengenai otak. Cacat jasmani yaitu cacat yang timbul karena kehilangan salah satu anggota badan, mata, kaki atau tangan. Infeksi adalah kemasukan hama dalam badan yang terluka sehingga menimbulkan rasa sakit. Pada pertolongan pertama ini bukan memusnahkan hama yang masuk dalam luka melainkan agar infeksi tersebut tidak ditambah dengan perbuatan yang salah. Sehingga yang harus dilakukan adalah membersihkan luka, ditutup dengan kasa steril kemudian dibalut dengan kain pembalut. Sebaiknya segera bawa ke rumah sakit untuk penangan lebih lanjut.
1. PINGSAN
Gejala/Tanda :
Umumnya orang pingsan mengalami :
Pusing
Mual, perasaan limbung
Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging
Cemas
Keringat dingin
Tidak ada respon untuk beberapa menit
Denyut nadi melambat
Tindakan Pertolongan Pertama :
Baringkan penderita (tanpa bantal) dengan tungkai di tinggikan
Beri ruang udara cukup agar penderita dapat menghirup udara segar
Periksa adanya kemungkinan cidera lain
Bila penderita telah pulih, usahakan penderita beristirahat beberapa menit
Bila tidak cepat pulih, segera bawa penderita ke puskesmas/rumas sakit terdekat.
Catatan :
Jangan diberi minuman sebelum siuman, berilah minum ketika sudah sadar. Yaitu minuman hangat (panas) : teh atau kopi.
2. DIARE
Diare adalah keadaan buang air besar yang encer/cair lebih dari 3 kali sehari. Biasanya diare paling sering menyerang anak-anak, terutama dibawah usia 6 bulan sampai 2 tahun. Diare sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kehilangan cairan tubuh (dehidrasi), sehingga sering menyebabkan kekurangan gizi bahkan kematian.
Gejala/Tanda :
Mata terlihat cekung
Mulut dan lidah terasa kering
Sering merasa haus
Kencing sedikit bahkan tidak kencing
Bila kulit dicubit tidak segera kembali alam keadaan semula
Denyut nadi sangat cepat
Tindakan Pertolongan Pertama :
Berilah cairan (oralit, sup, tajin, air putih matang, ASI) lebih banyak dari biasanya
Apabila usia kurang dari 6 bulan dan hanya dapat ASI berikan larutan oralit atau air putih sebagai tambahan ASI.
Apabila usia 6 bulan atau lebih dan sudah mendapatkan makanan padat, berikan juga : bubur atau makanan dari tepung yang dicampur dengan kacang-kacangan, sayuran, daging atau ikan, dan lain-lain, sari buah segar atau pisang yang dihaluskan.
Makanan diberikan sedikit demi sedikit tetapi sering (paling kurang 6 kali sehari)
Beri makanan ekstra setiap hari selama dua minggu setelah diare berhenti
Apabila dalam tiga hari tidak kunjung membaik, bawa segera ke puskesmas/rumah sakit.
3. KEJANG PADA ANAK
Serangan kejang lebih sering diderita pada anak berusia 1 – 5 tahun. Biasanya didahului dengan demam tinggi dan berlangsung beberapa menit. Meski begitu, serangan kejang pada anak tidak bisa di anggap remeh, karena mungkin merupakan tanda penyakit yang lebih serius apabila ada kaku leher.
Cara Memeriksa kemungkinan kaku leher akibat kejang :
Angkat kepala anak
Apabila ada kaku leher, maka badan anak akan ikut terangkat, hal ini berarti menandakan adanya penyakit di selaput otak.
Apabila menemukan kasus ini, segera bawa penderita ke puskesmas/rumah sakit Tindakan Pertolongan Pertama :
Lindungi lidah penderita dengan meletakkan kayu/sendok yang dibungkus sapu tangan di mulutnya.
Kompres kepala dan badannya dengan air suam-suam kuku untuk membantu menurunkan panasnya.
Buka semua pakaiannya
Letakkan kepala agak miring untuk menjaga agar jalan nafas tidak kemasukan lendir atau muntahan
Berikan Stesolid Rectal (Diazepam) melalui dubur (dengan resep dokter)
Bila BB <> 10 kg : 10 mg
Ulangi setiap 15 menit bila kejang belum berhenti.
4. KESELAK/KESEDAK
Keselak/kesedak terjadi disebabkan adanya benda asing (makanan, mainan, darah dan lain sebagainya) di tenggorokan. Akibatnya jalan pernafasan dapat tersumbat dengan gejala :
Tidak dapat bicara
Sulit bernafas
Penderita terkesan mencekik leher sendiri
Bunyi nafas mengorok
Tindakan Pertolongan Pertama :
Bila Penderita Dewasa dan Masih Sadar :
Penolong berdiri dibelakang penderita
Lingkarkan tangan pada penggang penderita, kedua tangan penolong saling menggenggam di atsa perut penderita tepat pada pertengahan antara pusar dan batas pertemuan iga kiri dan kanan.
Hentakkan tangan penolong ke arah belakang dan atas (45°) posisi kedua siku penolong ke arah luar, lakukan hentakan sambil minta penderita bantu memuntahkannya.
Gerakan
Bila Penderita Dewasa dan Tidak Sadar :
Baringkan penderita dalam posisi terlentang
Penolong berlutut diantara dua paha
Tempatkan kedua tumit tangan saling bertumpu pada garis tengah antara pusat dan pertemuan rusuk kiri dan kanan, dengan mengarah ke dada.
Lakukan lima kali hentakan perut ke arah atas.
Periksa mulut penderita dan lakukan sapuan jari. Bila perlu dapat dilakukan
penarikan rahang bawah.
Catatan : Tindakan ini dapat dilakukan pada anak kecil dan bayi, jika benda dalam keadaan terlihat.
Bila belum barhasil ulangi langkah-langkah di atas sampai jalan nafas terbuka.
Bila Penderita Dewasa dan Tidak Sadar :
Cara I
Letakkan badan bayi di atas lengan penolong
Wajah mengarah ke bawah, kepala lebih rendah dari tubuh
Topang bagian kepala dengan jari penolong pada daerah rahang dan tulang pipi (hati-hati, jangan sampai menciderai mata dan hidung)
Lakukan lima kali pukulan punggung, gunakan tumit tangan di antara kedua tulang belikat
Bila belum keluar, balikkan penderita, kepala lebih rendah.
Cara II
Lakukan lima kali hentakan dada
Gunakan jari tengah dan jari manis pada pertengahan garis tengah tulang dada tepat di bawah garis khayal penghubung puting kiri dan kanan
Lakukan tindakan berulang-ulang hingga sumbatan teratasi atau penderita tidak ada respon
5. KERACUNAN
a. Melalui Mulut/Pencernaan
Disebabkan oleh obat-obatan, makanan yang mengandung racun, baygon, minyak
tanah, alkohol, dan lain-lain.
Tindakan Pertolongan Pertama :
Untuk menurunkan kadar racun, beri minum penderita dengan susu atau air sebanyakbanyaknya
atau beri anti racun seperti norit, putih telur.
Catatan :
Mengeluarkan racun dengan rangsanagn muntah hanya efektif dilakukan dalam 4 jam
pertama.
Tindakan ini dilakukan pada kasus menelan asam/basa kuat, minyak, korban kejang
atau bakat kejang, serta korban tidak ada respon.
b. Akibat Gigitan Binatang Berbisa
Tenangkan korban
Jangan gerakkan bagian yang terkena gigitan
Lepaskan semua perhiasan, jam tangan yang melekat pada tubuh korban.
Balut tekan di atas dan di bawah dari gigitan untuk memperlambat aliran darah.
Segera bawa ke rumah sakit.
6. KEMASUKAN BENDA ASING
Benda asing dapa masuk ke mata, hidung, telinga dan kulit. Jangan berusaha mengeluarkan benda asing bila tidak yakin dapat melakukannya. Hal ini dapt merusak jaringan disekitarnya. Tindakan yang dianjurkan segera bawa penderita ke dokter.
Tindakan Pertolongan Pertama :
a. Benda Asing di Mata
Buka mata
Pisahkan kelopak mata atas dan bawah dengan ibu jari dan jari telunjuk Periksa semua bagian dari mata
Jika benda asing terlihat, cuci guyur mata yang terkena dengan boorwater atau air bersih. Tindakan lain juga dapat dilakukan dengan menghapus bagian mata yang kemasukan benda asing dengan kapas yang dipilin/ujung kain bersih yang dibasahi air bersih.
Catatan :
Jangan menyentuh sesuatu yang melekat/terbenam di dalam bola mata (bagian mata yang berwarna hitam). Segera tutup kedua mata yang sakit dengan pembalut, kemudian bawa ke rumah sakit.
b. Benda Asing di Hidung
Tutup lubang hidung yang tidak tersumbat
Usahakan bersin untuk hidung yang tersumbat
Dapat juga dicoba dengan kawat berujung tumpul yang dibengkokkan seperti kail
Masukkan kawat lewat samping benda
Setelah melewatinya tariklah benda tersebut perlahan-lahan
Apabila gagal bawa ke puskesmas/rumah sakit
Untuk kasus pada anak kecil sebaiknya langsung dibawa ke puskesmas/rumah sakit
c. Benda Asing di Telinga
1. Bila kemasukan biji-bijian
Miringkan kepala penderita ke arah telinga yang kemasukan biji-bijian tersebut Tepuk kepala disekitar tilinga satunya beberapa kali Bila tidak berhasil segera ke dokter
2. Bila kemasukan serangga
Tetesi telinga dengan minyak kelapa/air bersih yang hangat Bila tidak berhasil bawa ke dokter
Catatan :
Jangan berusaha mengeluarkan benda asing bila tidak yakin dapat melakukannya, yang memungkinkan cidera berat atau tertekan lebih ke dalam.
7. LUKA BAKAR
Luka bakar sering terjadi karena : panas (suhu > 60°C), uap panas, bahan panas, bahan kimia (asam kuat, basa kuat, soda api), listrik (listrik rumah, kilat), radiasi (sinar matahari, bahan radioaktif)
Tindakan Pertolongan Pertama :
Alirkan air dingin pada bagian yang terkena luka bakar
Jika luka bakar akibat bahan kimia alirkan air terus menerus selama 20 menit atau lebih
Lepaskan pakaian yang melekat pada tubuh korban jika luka terjadi dianggota badan yang tertutup
Tutup luka dengan penutup luka steril sekali pakai.
Jika luka bakar mengenai mata pastikan kedua mata tertutup
Jika jari-jari yang terbakar, maka balutlah masing-masing jari terpisah Segera bawa ke rumah sakit
Catatan :
Jangan mengolesi luka dengan lotion, kecap, mentega atau minyak
Jangan pecahkan gelembung akibat luka bakar
Jangan gunakan salep atau cairan antiseptik atau juga es
8. LUKA LECET
Biasanya terjadi akibat gesekan sehingga permukaan kulit terkelupas dan tampak titik-titik pendarahan.
Tindakan Pertolongan Pertama :
Bersihkan kulit sekitar luka mulai dari tengah luka sampai kulit sekitar luka Tutup dengan kain penutup luka steril dan plester.
9. LUKA TUSUK
Luka ini biasanya akibat benda tajam seperti pisau, pecahan kaca, paku dan lain-lain.
Tindakan Pertolongan Pertama :
Jangan mencabut bila ada benda yang menempel pada luka
Tutup luka dengan kasa steril
Bila masih ada benda yang menusuk, balut disekitar benda tersebut dan tinggikan anggota badan yang berdarah
Segera bawa korban ke rumah sakit
10. LUKA SAYAT/IRIS
Biasanya terjadi akibat kontak dengan benda tajam, akibatnya kulit dan lapisan dibawahnya terputus dengan kedalaman bervariasi.
Tindakan Pertolongan Pertama :
Bersihkan luka dengan cairan antiseptik.
Tutup luka dan di plester.
Selengkapkan ada dalam BUKU PEDOMAN HW
Penanggung Jawab : Drs. Suparlan (PMI Cabang Klaten & Ketua III Kwarda HW Klaten)
0 komentar:
Posting Komentar