Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
Kwartir Wilayah Jawa Tengah
Buper Cakrapahlawasri, Delingan, Karanganyar, 31 Agustus 2007 – 4 September 2007
Jambore Penghela ke II ini rencana awal bertempat di Kwarda Sragen. Karena ada beberapa hal akhirnya dipindah alihkan ke Kwarda Karanganyar dengan kepanitiaan tetap dan ditambah beberapa personal dari Kwarda Karanganyar. Karena adanya pengunduran itu, banyak yang menyangka kegiatan jambore dibatalkan sehingga persiapan-persiapan dimasing-masing kwarda termasuk Klaten sempat dihentikan. Sehingga hanya kurang dari 3 minggu Kwarda Klaten menyiapkan segala sesuatunya.
HW se eks Karesidenan Surakarta diwajibkan mengirimkan minimal 8 regu dalam jambore tersebut. Kwarda HW Klaten mengirimkan 10 regu yaitu dari ; SMK Muh 1 Klaten Utara, SMK Muh 2 Klaten Utara, SMK Muh 3 Klaten Utara, SMK Muh 1 Klaten Tengah, SMK Muh 3 Klaten Tengah, SMK Muh 4 Klaten Tengah, SMK Muh 2 Jatinom, SMK Muh Prambanan, SMK Muh Cawas dan SMK Muh Delanggu. Dengan maksimal semua qobilah dari Klaten dapat mengikuti kegiatan tersebut dari awal sampai akhir.
Disamping itu Kwarda HW Klaten juga mengikut sertakan pandu wreda yang berjumlah 100 orang untuk memeriahkan upacara pembukaan jambore tersebut dengan pasukan genderang terompetnya. Kwarda HW Klaten menampilkan 2 grup Drumband terdiri dari PGT (Pasukan Genderang Terompet) dan Pasukan Drumband Kwarcab HW Tulung yang dibantu anggota Dewan Kerabat maupun Kwarda Muda.
Ahad, tanggal 26 Agustus 2007 Kwarda HW Klaten mengadakan technical meeting di gedung Dakwah Muhammadiyah Klaten Utara. Dari pertemuan tersebut disepakati untuk mengadakan pertemuan kembali hari Rabu, tanggal 29 Agustus 2007 untuk pengambilan kaos tim HW Klaten. Persiapan dimasing-masing qobilah meskipun kurang namun dengan semangat fastabiqul khairat akhirnya dapat dengan maksimal mengikuti kegiatan jambore tersebut.
Kamis, tanggal 30 Agustus 2007 beberapa anggota Dewan Kerabat serta Kwarda berangkat ke Bumi Perkemahan untuk mendirikan tenda komando sebagai transit pandu wreda. Mereka adalah Zie, Miftah, Iwan, Hudha, Lina, Bp. H. Sukasno dan Bp. Parlan. Dengan 2 mobil yaitu mobil Bp. H. Sukasno dan mobil Asrama Yatim Putra mereka menuju ke Buper yang satu mobil dipenuhi anggota dan satu mobil untuk membawa tenda dan kelengkapannya. Jam 10.00 mereka sudah berkumpul untuk persiapan dan setelah sholat dzuhur mereka baru dapat berangkat. Sampai di Ngaran, Mlese semuanya berhenti sejenak untuk makan siang siang. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Bumi Perkemahan.
Perjalanan kurang lebih 2 jam dari Klaten sampai Buper, sehingga jam 2.15 menit sampai disana. Di Buper sudah banyak panitia yang stand by disana. Ada yang membersihkan lokasi, ada yang membuat kapling, dan ada juga yang mendirikan tenda pos-pos utama. Dengan cepat HW dari Klaten mendirikan tenda tersebut. Rencana awal HW Klaten akan mendirikan 2 tenda besar. Namun karena 1 tenda tidak dapat didirikan alias rusak maka HW Klaten hanya mendirikan 1 tenda saja. Setelah selesai semuanya, mereka pulang ke Klaten. Waktu sholat maghrib tiba, mereka berhenti sejenak untuk sholat dan makan malam. Jam 7.45 sampailah mereka di Klaten. Pekerjaan belumlah selesai. Banyak pekerjaan yang harus mereka selesaikan malam itu juga. Diantaranya pembuatan CD MP3, pembuatan buku outbond, dan packing.
Jumat, 31 Agustus 2007 jam 07.30 beberapa Dewan Kerabat dan Kwarda Muda tampak sibuk di Rumah Bp. H. Sukasno mempersiapkan segala sesuatunya. Mulai dari lampu, tikar dan beberapa barang yang akan dijual dalam bazar jambore di packing sedemikian rupa. Waktu sholat jumat tiba, dan mereka menghentikan kegiatan mereka sejenak untuk menunaikan sholat jumat di Masjid Annur, Sangkal Putung, Klaten. Sholat jumat pun selesai dan beberapa perserta maupun anggota pandu wreda pun berdatangan. Zie mendaftar ulang peserta yang akan berangkat kesana dan menyelesaikan berkas-berkas pendaftaran jambore.
Semakin lama peserta berdatangan. Setelah di cek ulang salah satu peserta utusan yaitu SMK Muh delanggu ternyata berangkat ke Buper dulu karena transportasinya bisa mengantar hanya pagi, sehingga sejak pagi qobilah tersebut sudah berada di lokasi perkemahan. Adzan ashar dikumandangkan dan mereka sholat berjamaah di Masjid Annur. Jam 15.30 semua sudah berada di dalam mobil. Dari masing-masing qobilah ada yang naik truk, bus dan ada juga yang membawa mobil pribadi. Dengan foreder Mobil Polisi dari Polres Klaten yang di dalamnya ada Zie dan Iwan dan dua anggota polisi, semua berangkat ke lokasi Buper dengan lancar.
Sesampai disana semua langsung daftar ulang di sekretariatan dan mencari lokasi tenda. setelah lokasi tenda ditemukan baru mereka membawa perlengkapannya ke lokasi tenda. Pandu wreda langsung menuju ke tempat transit yaitu di tenda Komando Kwarda HW Klaten. Semua anggota Dewan Kerabat menurunkan barang-barang dari truk dan membawa barang dagangan ke tempat bazar. Setelah selesai Zie dan Iwan membantu mendirikan tenda SMK Muh 2 Klaten Utara karena beberapa pendampingnya pulang dikarenakan ada keluarga guru yang meninggal dunia. Karena tenda tersebut sangat besar dan keadaan yang sudah gelap maka tidak memungkinkan lagi tenda tersebut didirikan sehingga tenda tersbut digantikan dengan tenda kecil (standart). Jam 22.00 semua tenda sudah berdiri. Penerangan pun sudah hampir menyeluruh. Namun ada beberapa qobilah dari luar Klaten yang baru datang sehingga mereka tidak langsung mendirikan tenda tersebut karena keadaan sudah malam dan belum mengetahui lokasi tenda mereka. Sehingga mereka transit di tempat sementara hingga subuh. Jambore ini juga dimeriahkan oleh Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan jawa Timur dan DIY. Sehingga suasana awal itu begitu ramai dengan kehadiran mereka.
Pagi itu hari Sabtu, 1 September 2007 setelah semua sholat subuh, salah satu pandu wreda Klaten yaitu eyang H. Abdul Fatah memukul tambur ditengah lapangan kegiatan. Suasana yang masing hening membuat pukulan tambur itu terdengar keras. Apalagi setelah disusul oleh anggota PGT lainnya. Zie, Miftah, Iwan dan beberapa anggota Dewan Kerabat segera mempersiapkan Drumband yang bergabung dengan Pasukan Drumband Kwarcab HW Tulung. Di tengah lapang yang berbeda pasukan Drumband HW Tulung melakukan latihan defile. Sementara itu semua peserta maupun panitia mempersiapkan diri dan anggotanya untuk menuju alun-alun kota Karanganyar. Disanalaha upacara pembukaan jambore tersebut dibuka. Dengan trasnportasi truk para peserta di bawa ke lokasi upacara pembukaan. Jam 7.30 semua peserta sudah sampai di alun-alun. Sementara itu 2 pasukan drumband dan PGT juga mempersiapkan dirinya.
Masing-masing pasukan mempersiapkan diri di tempat yang telah disediakan panitia. Sebelum upacara berlangsung, Kwarcab HW Tulung mulai melakukan defile drumbannya di penghujung lapangan alun-alun itu, disusul dengan PGT. Suasana semakin ramai dengan hadirnya grup-grup drumband dari berbagai daerah. Diantaranya dari Kwarda Surakarta maupun dari Kwarda Karanganyar sendiri. Peserta ditata sedemikian rupa supaya semua dapat masuk ke lapangan alun-alun itu. Semua anggota dan ortom Muhammadiyah se Karanganyar ikut memeriahkan upacara tersebut. Diperkirakan ada 6000 peserta yang mengikuti upacara pembukaan itu.
Jambore Penghela ke II itu dibuka oleh Bupati Karanganyar yaitu Bu Rina yang merupakan Alumni dari Universitas Widya Dharma Klaten. Upacara selesai dilanjutkan dengan pawai taaruf dari alun-alun menuju panti asuhan yatim Putra Muhammadiyah Karanganyar. Jarak tempuh yang begitu jauh membuat beberapa anggota tampak kelelahan. Namun dengan tekad yang kuat akhirnya mereka dapat menyelesaikan pawai tersebut sampai dengan finish.
Dari finish tersebut para peserta dibawa kembali ke Buper dengan armada truk. Sesampai di buper semua melepas lelah dan setelah sholat ashar kegiatan perlombaan baru dimulai. Sementara itu anggota pandu wreda dari Klaten berkemas untuk pulang. Setelah sholat ashar semua peserta segera memepersiapkan diri untuk lomba pertama yaitu LCTKHW (Lomba Cerdas Cermat Tehnik Kepanduan Hizbul Wathan) dan hasta karya. Peserta LCTKHW dan Hasta Karya masing-masing 3 orang per qobilah. Dewan Yuri ditunjuk dari beberapa Kwarda diantaranya Klaten, Surakarta, Sragen, dan Karanganyar. Dari Klaten diwakili oleh Zie.
Jam 15.30 peserta lomba sudah berkumpul dilokasi lomba. Lomba hasta karya dapat berlangsung dengan baik, namun lomba LCTKHW ditunda karena soal dari panitia belum mencukupi untuk semua peserta lomba. Akhirnya diundur hari Ahadnya. Karena itu Zie beserta dewan yuri lainnya memberi penjelasan kepada peserta lomba LCTKHW agar mereka tidak kecewa. Karena Zie adalah termuda diantara Dewan Yuri tersebut maka dia ditunjuk sebagai pemandu lomba itu. Dengan senang hati para peserta menerima pengunduran lomba itu karena dapat membuat para peserta lebih siap kembali. 2 Malam itu Panitia meminta Dewan Kerabat Klaten untuk dapat membantu pelaksanaan Tadzabur Alam untuk hari Ahad dan Senin. Akhirnya dari Klaten ditunjuk beberapa anggota Dewan Kerabat dan Kwarda Muda diantaranya ; Zie, Miftah, Iwan, Burhan, Ria, Arifin, Tri Waluyo, Hudha, dan Lina. Disamping dari Klaten ada juga dari Kwarda Sragen dan Kranganyar. Jam 00.00 semua berkumpul untuk pembagian tugas dan penjelasan perpetaan. Zie, Lina dan 2 personel dari Kwarda Sragen mendapat tugas di pos start yang menyampaikan pesan semaphore. Di pos 1 ada 2 personel dari Kwarda Sragen dengan tugas sandi-sandi. Di pos 2 ada 4 personal terdiri dari Miftah, Burhan, Hudha dan 1 dari Kwarda Sragen dengan tugas tali temali. Di pos 3 ada 4 personal terdiri dari Tri waluyo dan 3 Kwarda Sragen dengan tugas menaksir. Di pos 4 ada 4 personal terdiri dari Arifin, Rio, Iwan dan 1 dari Kwarda Sragen. Disamping pos-pos tersebut ada 1 pos lagi yaitu pos outbond yang ditangani oleh Kwarda Karanganyar.
Jam 1.00 pertemuan berakhir, kemudian mereka menuju ke tenda masing-masing untuk istirahat. Adzan subuh dikumandangkan semua panitia dan peserta bangun dan sholat berjamaah di Mushola yang sudah disediakan panitia. Setelah sholat berlangsung Zie segera mempersiapkan diri untuk menjadi Dewan Yuri LCTKHW. Jam 6 hari Ahad, tanggal 2 September 2007 semua peserta berkumpul dilangan utama untuk melaksanakan senam HW. Setelah senam berakhir lomba LCTKHW dimulai di sebelah barat lapangan utama. Dari 101 tenda di pilih 5 nilai tertinggi dari masing putra dan putri. Babak penyisihan dilaksanakan dengan tertip dan rekapitulasi nilai pun langsung dilaksanakan di mushola.
Sementara itu para anggota yang bertugas untuk tadzabur alam juga sudah mempersiapkan diri di tengah lapangan utama. Mereka berseragam HW lengkap. Semua peserta tadzabur alam yang terdiri dari 8 anggota per tenda mempersiapkan diri di lapangan utama. Lina menyiapkan barisan putra dan personal dari Kwarda Sragen menyiapkan peserta putri. Setelah semua rapi, Zie mengambil alih pasukan dan memberikan penjelasan. Penjelasan tersebut diantaranya : satu ; rute perjalanan peserta putra dan putri sama hanya saja cross, yaitu saling berlawanan, dua ; peserta putra sebelum memasuki pos-pos akan memasuki pos outbond dulu, namun untuk yang putri langsung menuju ke pos-pos baru setelah selesai menyelasaikan tugas pos ke pos oubond, tiga ; Zie akan menyampaikan kode semaphore dan wajib di jawab oleh semua peserta tadabur alam sebagai sarana penentuan pemberangkatan mereka, empat ; rute jalan putra ditandai cat warna hijau dan putri ditandai warna kuning. Setelah semua paham dengan penjelasan Zie semaphore pun dimulai.
Sebelum aba-aba inti semaphore Zie memberikan sebuah kalimat untuk dibaca bersama-sama. Para peserta dapat menjawab dengan sempurna. Zie menyampaiakn kode semaphore tersebut dengan perlahan namun pasti. Aba-aba UR UR UR tanda selesai sehingga spontanitas para peserta mengumpulkan jawabannya ke petugas. Peserta yang paling cepat dan jawabannya benar maka akan diberangkatkan lebih dulu.
Semua peserta dengan tertib berangkat menuju pos-pos yang telah disediakan panitia. Di jalan para peserta ada yang bernyanyi, ada yang mengumandangkan yell-yellnya dan ada pula yang mengeluh karena rute perjalanan yang sangat jauh. Mereka memasuki pos-pos dengan tertib dan kompak. Para petugas di pos start yaitu Zie, Lina dan 2 personal dari Kwarda Sragen setelah memberangkatkan semua peserta, mereka istirahat bahkan karena menunggu lama kedatangan peserta tadzabur alam Zie dan Lina sempet tidur di Kedai HW Klaten. Adzan dzuhur dikumandangkan dari mushola, namun para peserta yang mengikuti tadzabur alam belum juga menampakkan hidungnya. Baru jam 13.00 para peserta baru tiba di Bumi Perkemahan. Baru jam 15.00 semua peserta tiba di Buper.
Jam 14.00 untuk para peserta yang mengikuti tadzabur alam gelombang kedua diberangkatkan dengan metode yang sama dengan gelombang pertama. Setelah semua peserta diberangkatkan, Zie diajak oleh Bp. Yatiman (Pembina HW SMK Muh 3 Klaten Tengah) untuk mengecek anak didiknya karena ada beberapa yang tidak fit. sehingga harus dijemput. Zie dan Bp. Yatiman mulai menyisir dari pos 1 dan akhirnya ketemu di pos 3. Dua anggota terpaksa di antarkan ke Buper karena kondisinya tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan.
Setelah mengantarkan ke Buper Zie kembali lagi menjemput Bp. Yatiman. Namun keadaan berbalik dari rencana awal. Di pertengahan pos 1 dan 2 rute melewati waduk yang sangat luas. Disana banyak pemuda yang mabuk menggoda anggota para peserta yang melintasi daerah tersebut. Disana beberapa panitia minta bantuan Kokam dan anggota Tapak Suci untuk menjaga area tersebut. Zie sambil mengantarkan dua orang yang sakit ke buper kemudian melaporkan keadaan itu dan segera dikirim beberapa Kokam dan anggota Tapak Suci. Keadaan sudah bisa terkondisikan namun keadaan semakin gelap. Di pos terakhir rute putri banyak yang berkumpul disana. Kegiatan pos terus dilaksanakan. Beberapa saat kemudian Zie dari buper sampai di pos terakhir itu dan berpapasan dengan mobil ambulan PKU. Zie menghentikan mobil itu dan minta bantuan untuk membantu mengantarkan peserta yang sakit untuk diantarkan ke buper. Satu mobil ambulan itu penuh. Sesampai di buper Zie minta bantuan kepada panitia untuk dapat mengambil semua peserta yang sedang tadzabur alam karena keadaan tidak lagi memungkinkan. Disamping keadaan yang begitu gelap, banyak pemuda yang mabuk berkeliaran di rute perjalanan tadabur alam itu.
Tak berapa lama kemudian panitia mengirimkan beberapa armada untuk mengambil semua peserta yang telah berkumpul di pos terakhir itu. Keadaan semakin ramai ketika panitia mendapat laporan 4 peserta dari Kwarda Kudus dinyatakan hilang. Zie dan 2 orang panitia memutuskan untuk menyisiri di rute perjalanan yang melewati hutan rimba. dengan teliti mereka memeriksa disetiap tikungan jalan. Keadaan yang sangat gelap di tengah hutan itu membuat bulu-bulu kulit berdiri. Namun demi sesama pandu pencarian terus dilakukan. Tak berapa lama kemudian dilihatnya sebuah cahaya kecil di tengah hutan itu. Nampak 3 regu yang saling berpegangan tangan berantai dengan dipimpin ketua regu dari Kwarda Surakarta. Ketua regu itu hanya membawa sebuah senter kecil korek gas. Meskipun cahaya kecil tapi bisa untuk menunjuk jalan mereka. Zie dan kedua panitia datang dan segera mengamankan suasana. Disamping itu ada yang pingsan karena kecapekan, kemudian dengan motor panitia peserta yang pingsan segera dibawa ke pos terakhir rute putra.
Perjalanan malam yang panjang terus di tempuh. Akhirnya bertemulah dengan penjaga pos 4 rute putra yaitu Rio, Arifin, Iwan dan 1 dari Kwarda Sragen. Disana mereka telah menghentikan beberapa peserta dan menyalakan api unggun karena mereka tidak membawa penerangan jalan. Disana mereka dikumpulkan dan diberi motivasi untuk tetap bertahan. Dengan kompak mereka melanjutkan perjalanan dengan cahaya dari motor ysang dibawa Zie dan 2 panitia. Di pos terakhir yang sudah memasuki area penduduk segera dikumpulkanlah semua peserta yang tersesat itu. Kemudian beberapa panitia melaporkan ke buper untuk minta bantuan armada.
Semua peserta dapat kembali dengan selamat di buper meskipun ada beberapa peserta yang pingsan. Ketika itu Zie ingat bahwa dari Klaten ada yang masuk ke PKU karena digigit scorpio (kalajengking). Kemudian Zie dan Hudha segera mencari informasi selengkapnya. Akhirnya ditemukan bahwa peserta yang akit itu dari SMK Muh Cawas. Peserta yang digigit scorpio itu sudah baikan tetapi yang menolongnya malahan lebih parah. Setelah dicek ke PKU keadaan sudah terkondisikan baik. Malam itu setelah suasana sudah begitu tenang, lomba-lomba pun dimulai kembali. Diantaranya lomba pidato dan paduan suara.
Jam 23.15 semua yang bertugas di pos-pos tadzabur alam mengadakan evaluasi. Dari eveluasi tersebut diputuskan kegiatan tadzabur alam besok tetap dijalankan dengan rute yang sama hanya saja sistemnya yang berbeda, diantaranya ; dua gelombang dijadikan satu dan diberangkatkan bersama di pagi hari, rute putra dan putri tidak di cross, pos outbond berada di akhir perjalanan. Kesepakatan di peroleh dan mereka istirahat di tempatnya masing-masing.
Pagi itu, hari Senin tanggal 3 September 2007 semua peserta mengikuti senam HW yang dipimpin oleh Bp. Imam dari Kwarda Semarang. Setelah selasai masing-masing ketua regu menerima penjelasan dari panitia tentang kegiatan tadzabur alam. Jam 07.00 semua peserta tadzabur alam berkumpul dilapangan utama dan Zie menjelaskan perubahan metoda pelaksanaan tadzabur alam itu. Dengan semaphore peserta diberangkatkan. Jam 8.30 semua peserta sudah menuju ke pos-pos yang telah disiapkan panitia. Panas cuaca hari itu membuat gerah sehingga banyak peserta maupun panitia mencari tempat teduh. Begitu pula Zie dan Lina setelah menyelasaikan tugas start tadzabur alam segera menuju di penghujung buper. Disana ada tempat yang sangat teduh. Disana Zie dan Lina bersantai ria, sambil melepas lelah.
Jam 10.00 semua pembina pendamping dan panitia dikumpulkan di musholla oleh Bp. H. Sukasno, karena kedatangan tamu yaitu Bp. H. Dahlan Rais. Pengajian singkat dan sharing itu berlangsung cukup lama hingga waktu dzuhur. Jam 12.30 sudah ada peserta tadzabur alam yang sudah sampai di Buper dengan wajah-wajah yang ceria. Disana Zie dan Lina menyambutnya dengan mengarahkan mereka untuk memasuki pos outbond yang telah disiapkan Kwarda Karanganyar. Jam 14.00 persiapan lomba PBB, semua peserta mempersiapkan diri di tengah lapang area lomba. Dewan Yuri diambil dari TNI dan beberapa panitia inti. Lomba berjalan dengan rapi dan tertib.
Jam 16.00 semua peserta jambore dari Kwarda HW Klaten berkumpul di tenda komando HW Klaten. Disana dipimpin oleh Zie dan Hudha mengadakan pertemuan dan evaluasi. Disana mereka nyanyi bersama dan bergembira. Bp. H. Sukasno memberikan motivasi kepada semua peserta. Dipenghujung acara tersebut Zie menutup acara dan mendoakan teman dari cawas yang terkena musibah, akhirnya diminta Bp. H. Sukasno untuk semuanya berkunjung menjenguk rekan yang sakit itu dan mendoakan bersama disana. Suasana gembira semua kontengen dari Klaten menuju ke tenda SMK Muh Cawa. Disana dipimpin berdoa bersama demi kesembuhan rekan yang sakit.
Adzan maghrib dikumandangkan dan segera mereka bubar untuk melaksanakan sholat maghrib berjamaah di Musholla. Jam 20.00 semua Dewan Kerabat se Jawa Tengah dikumpulkan di tenda komando Kwarda HW Klaten. Bp. H. Sukasno memberikan tindak lanjut kedepan Dewan Kerabat se Jawa Tengah dan Zie membagikan piagam PPDK di Klaten dulu. Pertemuan segera diselesaikan karena malam itu adalah malam terakhir jambore. Panitia mengadakan pentas seni yang sudah dimulai sejak jam 20.00. Dewan Kerabat juga persiapan untuk memeriahkan pentas itu. Zie duduk di depan tenda komanda HW Klaten sambil menyaksikan pentas seni. Disana Zie bertemu dengan personal dari SMK Muh Cawas ; Ika dan Emil. Emil adalah peserta yang terkena musibah itu. Mereka mengadakan sharing mengenai kronologis kejadian yang menimpa itu. Percakapan panjang sambil melihat pentas seni hingga pentas seni berakhir.
Selasa, 4 September 2007 adalah hari terakhir jambore. Perasaan senang dan sedih bercampur di hati para peserta. Mereka senang karena mereka segera akan pulang dan bertemu dengan keluarga mereka, namun mereke sedih harus berpisah dengan sahabat-sahabat barunya itu. Semua itu mereka terima dengan ikhlas :
“Telah tiba saat berpisah, pisah hanya dilahirnya, dihati kita tetaplah satu karena janji pandu satu. Dalam hati kita tetap ingat akan janji panduku, pun tak kan lupa ku bersyukur pada Mu Tuhanku yang luhur ..”
Jam 10.00 upacara penutupan dilaksanakan. Semua peserta yang telah membersihkan lokasi tenda segera membawanya ke truk-truk mereka. Semua peserta kembali ke kwardanya masing-masing .
Sayonara ...
Sementara itu peserta dari kontingen Klaten ada yang langsung pulang ke Klaten namun ada juga yang pergi berekreasi dulu di Tawangmangu yang terkenal dengan Grojogan Sewu nya itu. Diantaranya SMK Muh 2 Klaten Utara dan SMK Muh Cawas. Kwarda langsung pulang dengan 1 truk dan 1 mobil Bp. H. Sukasno. Jam 14.30 kontingen Kwarda HW Klaten sampailah di kota bersinar ... KLATEN. (zie)
Fastabiqul Khairat.
0 komentar:
Posting Komentar